PENGERTIAN
PSIKOTERAPI
Pengertian psikoterapi mencakup berbagai teknik yang
bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosional dengan
cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya seperti halnya proses
reedukasi (pendidikan kembali), sehingga individu tersebut mampu mengembangkan
dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi
yang terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan
terapi fisik. Sebetulnya dalam kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip dan
beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga digunakan, antara lain
dalam konseling, pendidikan dan pengajaran, atau pun pemasaran.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda
menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk
menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi
proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres
meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian. Umumnya
psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah
hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau
masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah
selama lebih dari beberapa hari.
Psikoterapi merupakan suatu interaksi sistematis
antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk
membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien
supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan
masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga,
psikoterapi adalah “terapi-terapi bicara” bentuk-bentuk interaksi antara klien
yang melibatkan pembicaraan.
Dalam interaksi-interaksi
itu, terapis yang terampil adalah seorang pendengar yang penuh perhatian.
Mendengar dengan penuh perhatian adalah suatu kegiatan yang aktif bukan pasif.
Terapis mendengar dengan teliti apa yang dialami dan diusahakan oleh pasien
untuk disampaikan oleh psikoterapis. Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan
kemonukasi-komunikasi nonverbal. Seorang terapis yang terampil, seperti orang
pewawancara yang terampil, seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal
dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan
perasaan-perasaan atau konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan
empati melalui kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan
kontak mata dan bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap
apa yang dikatakan klien.
Defenisi
psikoterapi menurut para ahli
James P. Chaplin
membagi pengertian psikoterapi dalam dua sudut pandang. Secara khusus,
psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit
mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuain diri setiap hari. Secara luas,
psikoterapi mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama melalui pembicaraan
nonformal atau diskusi personal dengan guru atau teman.
Pengertian
psikoterapi selain digunakan untuk penyembuhan penyakit mental, juga dapat
digunakan untuk membantu, mempertahankan dan mengembangkan integritas jiwa,
agar ia tetap tumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan penyesuaian diri lebih
efektif terhadap lingkungannya. Dengan demikian, tugas utama psikoterapis di
sini adalah memberi pemahaman dan wawasan yang utuh mengenai diri pasien serta
memodifikasi atau bahkan mengubah tingkah laku yang dianggap menyimpang.
Menurut Carl Gustav
Jung sebagai mana dikutip dalam Nuansa-nuansa Psikologi Islam, menyatakan bahwa pengertian psikoterapi telah
melampaui asal-usul medisnya dan tidak lagi merupakan suatu metode perawatan
orang sakit. Psikoterapi kini digunakan untuk orang yang sehat atau pada mereka
yang mempunyai hak atas kesehatan psikis yang penderitaannya menyiksa kita
semua.
Berdasarkan
pendapat Jung ini, bangunan psikoterapi selain digunakan untuk fungsi kuratif
(penyembuhan), juga berfungsi preventif (pencegahan) dan konstruktif
(pemeliharaan dan pengembangan jiwa yang sehat). Ketiga fungsi tersebut
mengisyaratkan bahwa usaha-usaha untuk berkonsultasi pada psikoterapis tidak
hanya ketika psikis seseorang dalam kondisi sakit. Alangkah lebih baik jika
dilakukan sebelum datangnya gejala atau penyakit mental, karena hal itu dapat
membangun kepribadian yang sempurna.
Kemudian D.B.
Larson mendeskripsikan pengertian psikoterapi sebagai berikut:
The scientist D.B. Larson
and his colleagues (1992) stated, among other things, that religious commitment
is very important in the prevention of illness and improving the ability of a
sick person to overcome his suffering and in accelerating the cure in addition
to the medical therapy administered.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar