Minggu, 06 April 2014

artikel 2

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI

A.  Konseling
Konseling identik dengan pemberian bantuan, penyuluhan dan hubungan timbal balik antara konselor (yang memberikan konseling) dan konseli (yang membutuhkan bantuan/klien). Menurut Patterson, konseling memiliki ciri khas yang merupakan hakekat konseling. Ciri-ciri itu adalah:
1.      Konseling berurusan dengan upaya mempengaruhi perubahan tingkah laku secara sadar pada pihak klien (klien mau mengubahnya dan mencari bantuan konselor bagi perubahan ini).
2.      Tujuan konseling adalah mendapatkan kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan secara sadar (kondisi-kondisi dimaksud berupa hak-hak individual untuk membuat pilihan, untuk mandiri dan “berswatantra”, autonomous).
3.      Sebagaimana dalam sebuah hubungan, terdapat pembatasan-pembatasan tertentu bagi konseli (pembatasan-pembatasan ditentukan oleh tujuan-tujuan konseling yang dipengaruhi oleh nilai-nilai dan falsafah konselor).
4.      Kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan tingkahlaku diperoleh melalui wawancara-wawancara (tidak seluruh konseling adalah wawancara, tetapi konseling selalu melibatkan wawancara).
5.      Mendengarkan (dengan penuh perhatian) berlangsung dalam konseling tapi tidak seluruh konseling melulu mendengarkan.
6.      Konselor memahami kliennya (perbedaan antara cara orang-orang lain dengan cara konselor dalam melakukan pemahaman lebih bersifat kualitatif ketimbang kuantitatif dan pemahaman belaka tidak menjadi pembeda antara situasi konseling dengan situasi lain).
7.      Keberadaan konseling bersifat pribadi (privacy) dan diskusi atau pembicaraan bersifat rahasia, dasarnya bersifat rahasia (confidential).
B.  Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Ciri-ciri dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti penjelasan dibawah ini:
Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
C.  Persamaan dan Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
1.      PesamaanKonseling dan Psikoterapi
Terdapat banyak persamaan antara konseling dan psikoterapi sehingga:
a.    konseling dan psikoterapi tidak dapat dibedakan secara jelas,
b.    konselor sering mempraktekkan apa yang oleh psikoterapis dipandang sebagai psikoterapi,
c.    Psikoterapis sering mempraktekkan apa yang oleh konselor dipandang sebagai konseling.
2.      Perbedaan antara konseling dan psikoterapi adalah:
·      Konseling
1.      Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
2.    klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
3.      konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
4.      konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.
5.      Konseling pada umumnya menangani orang normal
6.      Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek
7.      Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret
·      Psikoterapi
1.  Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
2.  klien dianggap sakit mental.
3.  klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah    meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4.  Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang         ditolongnya.
5.  Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah        yang telah diresepkan,
6.  Terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang    mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.
7.  Psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami ganguan psikologis.
8.  Psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka     panjang.
9.  Psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah       dan berkembang terus
Persamaan :
-          dasar : teori, metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi, wawancara, test, teori2)
-          teknik2 ilmiah : pembicaraan, latihan-latihan
-          aturan : biaya, waktu, tempat, alat-alat

Perbedaan :

Konseling

Psikoterapi
< intensif
> intensif
Preventif
Kuratif / reapartif
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan
Fokus : remedial
Setting : sekolah, industri, social work,
Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
Jumlah intervensi <
Jumlah intervensi >
supportive
rekonstructive
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
Penekanan “disfungsi” / masalah berat
Short term
Long term

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar