Jumat, 30 November 2012

PENGGUNAAN INTERNET DALAM PSIKOLOGI


PENGGUNAAN INTERNET DALAM PSIKOLOGI
Teknologi kini bukan hanya sebatas pada dunia cyber saja, atau dunia komputer saja, namun telah berkembang pesat dan telah merambah ke berbagai bidang disiplin ilmu lainnya. Teknologi informasi kini telah dikenal dengan luas dan ternyata keberadaannya dapat dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu. Berbagai bidang ilmu telah menggunakan aplikasi dari Teknologi Informasi, guna mengembangkan ilmu-ilmu yang berkaitan. Kehadiran teknologi internet yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia.
Salah satu disiplin ilmu yang menggunakan Teknologi Informasi adalah Psikologi. Memang antara Psikologi dan Informasi Teknologi memiliki kajian objek teoritis dan aspek yang berbeda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu mereka. Namun dalam beberapa hal keberadaan Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmu yang membantu dalam upaya pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu Psikologi.
Psikologi mulai dikenal pada akhir 1980-an. Aplikasi psikologi pertama yang menggunakan internet adalah E-Counseling . E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang terbaru, dimana melalui media ini mereka dapat memberikan suatu intervensi psikoterapi yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media ini, untuk kemudian menyusun rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara face-to-face (secara langsung) yang akan dilakukannya.
Fungsi dari e-counseling adalah untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya.
Bentuk lain dari penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data. Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit, karena untuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek sebagai respondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan. Data yang telah diperoleh untuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya tampung manusia. Jika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi dalam pelaksanaanya. Dengan aplikasi SPSS lah berbagai masalah yang muncul jika diolah secara manual dapat teratasi.
10 jenis aplikasi Intemet psikologis antara lain:
1. information resources on psychological concepts and issues;
2. self-help guides;
3. psychological testing and assessment;
4. help in deciding to go into therapy;
5. information about specific psychological services;
6. single-session psychological advice through e-mail or e-bulletin boards;
7. ongoing personal counseling and therapy through e-mail;
8. real-time counseling through chat, web telephony, and videoconferencing;
9. synchronous and asynchronous support groups, discussion groups, and group counseling;
10. psychological and social research.

Kesimpulan
     Aplikasi psikologi pertama yang menggunakan internet adalah E-Counseling . E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang terbaru, dimana melalui media ini mereka dapat memberikan suatu intervensi psikoterapi yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling.
     Bentuk lain dari penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit, karena untuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek sebagai respondennya.

Sumber



Jejaring Sosial


JEJARING SOSIAL






Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Contoh-contoh situs jejaring sosial:
• facebook
• yahoo messenger
• twitter
• myspace
• mxit
• friendster
Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Sejarah Jejaring Sosial
Sejak komputer dapat dihubungkan satu dengan lainnya dengan adanya internet banyak upaya awal untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer.
Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan. Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace, dilaporkan lebih banyak diakses dibandingkan Google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan cepat. Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.
Pengguna Situs Jejaring Sosial
Salah satu survei suatu lembaga sosial, menyatakan bahwa pengguna situs jejaring sosial mayoritas adalah anak muda. Mereka menggunakan situs jejaring sosial untuk mencari teman dunia maya, bahkan sarana ini juga digunakan untuk mencari pasangan hidup. Seharusnya, para anak muda yang menggunakan situs jejaring sosial menggunakan sarana ini dengan sewajarnya dan tidak mengabaikan lingkungan sosial.
Perkembangan Situs Jejaring Sosial
Pada mulanya, situs jejaring sosial sangat terbatas pada fitur-fiturnya.Akan tetapi,sekarang situs jejaring sosial sudah berkembang pesat. Salah satu perkembangannya yaitu pada penambahan aplikasi-aplikasi penunjang dalam berkomunikasi.Contohnya adalah adanya game online dalam situs jejaring sosial.
Manfaat Jejaring Sosial
Jejaring sosial mempermudah interakasi dengan orang lain walaupun terpisah oleh jarak. Karena kita dapat berkomunikasi secara livetime. Mudahnya interaksi yang diciptakan bisa menjadi sarana promosi suatu barang, komunitas, band dan lain-lain.
Dampak Jejaring Sosial
1. Mengurangi kinerja
2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga
3.Tergantikanya kehidupan sosial
4.Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur
5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya
6. Pornografi
7. Pemanfaatan untuk kegiatan negative
8. Kesalahpahaman
9. Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan)
Anak muda zaman sekarang ini banyak mengakses internet di mana banyak jejaring sosial yang di lakukan anak muda, contohnya sebagai ajang untuk mencari atau memperbanyak teman. Namun ada yang memanfaatkannya untuk mencari penghasilan, contohnya saja apabila kita mempunyai ide cemerlang untuk membuka usaha yang mungkin banyak diminati oleh para pencarinya untuk kebutuhannya.
Di jejaring sosial pun bisa mencari pacar dimana website tertentu membuka biro jodoh untuk bagi para wanita maupun laki-laki yang belum menemukan jodohnya mungkin dengan berusaha untuk mencari melalui agent tersebut, mereka bisa menemukan pacarnya.
Jejaring sosial juga bisa memalukan diri sendiri seperti apabila yang terdapat dokumen pribadinya yang sebenarnya bukan konsumsi publik tetapi menjadi konsumsi publik karena telah beredar di media internet, hal itulah yang bisa membuat diri kita malu.

Sisi Positif Lain Dari Jejaring Sosial DiIndonesia
Di negara Indonesia, pemerintah banyak melakukan sosialisasi dalam berbagai hal pendidikan, kesehatan, politik, penanggulangan bencana, ekonomi, dan informasi yang lain. Selain menggunakan media cetak, pemerintah mensosialisasikan programnya melalui situs jejaring sosial. Salah satu contohnya yaitu kampanye dalam pemilu 2009. Banyak sekali Caleg yang mempromosikan dirinya lewat facebook.
Kesimpulan
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.
Jejaring sosial mempermudah interakasi dengan orang lain walaupun terpisah oleh jarak. Karena kita dapat berkomunikasi secara livetime. Mudahnya interaksi yang diciptakan bisa menjadi sarana promosi suatu barang, komunitas, band dan lain-lain.
Salah satu survei suatu lembaga sosial, menyatakan bahwa pengguna situs jejaring sosial mayoritas adalah anak muda.
Sumber