Minggu, 16 November 2014

Review Website Psikologi


Psikologi Zone

Kelas 4pa01
Anggota kelompok
a. Anggi Effry Liqwiyanti (10511885)
b. Azri Azizah                 (11511346)
c. Galih Agusti                (18511677)
c. Ridfa Chairani             (16511137)
d. Tiara Permata Sari      (17511104)
e. Wilda Puspita Sari      (17511398)

Sekarang ini, tentu saja kita tidak bisa terlepas dari internet. Internet mempengaruhi berbagai bidang ilmu, salah satunya Psikologi. Kini banyak sekali website-website yang memudahkan pengguna untuk dapat mencari informasi tentang Psikologi, artikel-artikel yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, tes Psikologi, bahkan konseling kini juga dapat dilakukan tanpa bertatap muka dan hanya melalui website. 

Pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas tentang apa saja fitur-fitur yang terdapat dalam salah satu website Psikologi yaitu..


Ketika kita membuka www.psikologizone.com maka kita akan langsung melihat halamanhome seperti ini. Dari halaman home kita dapat mengakses seluruh web dan memilih hal apa yang ingin kita lakukan di web ini.


Selanjutnya, ada pilihan untuk kirim opini. Pilihan kirim opini memudahkan pembaca untuk menyampaikan aspirasinya sehingga siapapun bisa menulis.


Lalu, ada pilihan kirim Konsultasi, konsultasi Psikologi Zone adalah layanan tanya jawab psikologi berbasis e-counseling, yaitu konseling yang dilakukan melalui media internet. Layanan ini bersifat gratis, rahasia, dan tidak mengikat. Diasuh oleh tiga psikolog profesional, Psikologi Zone berupaya agar segala pertanyaan akan mendapat respon dan tanggapan yang dapat dipertanggungjawabkan.



Kolom event psikologi memberikan informasi-informasi bagi user agar dapat bergabung dengan event-event yang diadakan tentang bidang yang terkait dengan Psikologi.


Psikologi Zone menyediakan salah satu tes kepribadian yaitu MBTI untuk dicba oleh user.  Tes ini merupakan analisis menyeluruh dari kepribadian Anda. Anda akan jauh lebih memahami siapa diri Anda sebagai pribadi dan memaksimalkannya. Apa formula, kekuatan, relationships dan juga pilihan karir yang sesuai dengan pribadi Anda.Tes ini bersifat gratis atau tanpa dipungut biaya. Jalankan tes sesuai dengan diri Anda, bukan berdasarkan kondisi emosi sesaat. Kerjakan pada saat kondisi diri Anda benar-benar nyaman. Tidak ada jawaban benar dan salah di dalam tes ini.




Lalu, informasi tentang pembuat web juga tertera di kolom tentang kami.



Didalam web Psikologi Zone juga terdapat pilihan-pilihan tema artikel yang sesuai dengan kemungkinan kebutuhan user. Jadi, artikel tidak terkesan menumpuk dan berantakan sehingga dapat memudahkan user mencari atau membaca artikel yang ia butuhkan.



Kelebihan dari Psikologi Zone adalah ia sangat user friendly, jadi pengguna dapat dengan mudah mengakses website inimudah diakses dan digunakan semua usia, tampilan sudah cukup menarik, konsultasi dengan psikolog mudah dilakukan . dalam web ini banyak informasi dan bahasan konsultasi yang  sangat bermanfaat bagi kita dan untuk kehidupan sehari-hari kita. Selain itu, adanya konseling di dalam web ini tentu memudahkan pengguna yang ingin berbagi kepada para master psikologi tanpa harus bertemu. Jadi user tetap bisa bertanya tanpa harus mengobrol langsung. Selanjutnya tes kepribadian yang di cantumkan di dalam website juga membantu user yang ingin mencoba tes tersebut atau ingin mengetahui sejarah singkat dari tes tersebut.

Kekurangan dari Psikologi Zone adalah kurangnya warna-warna di dalam web sehingga terkesan membosankan. Konsultasi mengenai masalah ditempat kerja masih minim dan masih di dominasi oleh masalah-masalah kepribadian dan masalah klinis dan hubungan cinta remaja , alangkah baiknya konsultasi masalah-masalah ditempat kerja juga dipublikasikan, seperti hubungan dengan atasan dan rekan kerja. Selain itu tes tes kepribadian juga sebaiknya jangan digunakan karena menyalahi aturan kode etik yaitu menyebar luaskan alat tes. 

Kesimpulan
 Jadi menurut kami, web psikologi tersebut sudah cukup baik dan membantu karena mudah digunakan, tetapi tampilannya harus lebih diperbarui lagi agar lebih menarik dan tidak terkesan monoton.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Tugas Sistem Informasi Psikologi

Kelebihan dan Kekurangan dari Teknologi Internet bagi Psikolog

Kelas 4pa01
Anggota kelompok
a. Anggi Effry Liqwiyanti (10511885)
b. Azri Azizah                 (11511346)
c. Galih Agusti                (18511677)
c. Ridfa Chairani             (16511137)
d. Tiara Permata Sari      (17511104)
e. Wilda Puspita Sari      (17511398)

Internet adalah jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung.       
Pada era globalisasi ini, manusia di seluruh belahan dunia dituntut untuk menguasai teknologi. Terutama kemampuan untuk menguasai teknologi internet. Semua informasi terbaru di seluruh belahan dunia dapat diakses melalui internet. Psikolog pun tidak lepas dari tuntutan untuk menguasai internet  karena para psikolog secara tidak langsung dituntut untuk mengetahui fenomena-fenomena yang sedang terjadi di negaranya. Banyak juga beberapa alat tes yang sudah menggunakan teknologi komputer untuk proses scoring.
            Internet memudahkan manusia untuk melakukan berbagai aktivitasnya, hampir semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi oleh bantuan internet. Internet dapat dikatakan memiliki banyak manfaat untuk manusia namun di samping manfaat, internet juga memiliki kekurangannya.  
            Di bawah ini beberapa penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan dari teknologi internet bagi psikolog menurut kelompok kami:
1.      Menurut Anggi Effry Liqwiyanti (10511885)
a.       Kelebihan
-          Sebelum menjadi seorang psikolog, mahasiswa psikologi diwajibkan untuk membuat sebuah tugas akhir. Untuk pembuatan tugas akhir tersebut dibutuhkan referensi buku dan jurnal, adanya internet memudahkan mahasiswa psikologi untuk mencari buku dan jurnal secara gratis tanpa harus membelinya.
-          Kelebihan lainnya adalah internet memudahkan masyarakat yang ingin berlatih sebelum mengikuti tes psikologi. Mereka bisa mencoba tes psikologi secara gratis di situs-situs yang tersebar luas.
b.      Kekurangan
-          Kemudahaan untuk mengunduh buku dan jurnal secara gratis memicu individu untuk melakukan tindakan plagiatisme dengan cara menjiplak tulisan dari buku dan jurnal yang mereka unduh.
-          Penyebaran tes-tes psikologi di internet merupakan suatu pelanggaran kode etik yang bisa di pidanakan. Tes yang tersebar luas di internet belum tentu akurat.
2.      Menurut Azri Azizah (11511346)
a.       Kelebihan
Contoh penggunaan teknologi komputer dalam psikologi forensik, dapat membantu untuk mencari seseorang atau apapun itu. Jika dilihat dari komputer maka hasilnya bisa kelihatan jelas, dan juga kita bisa memperlambat atau mempercepat suatu pemutaran video kejadian. Psikologi forensik juga dapat menganalisa hasil dari kejadian yang ada dengan jelas dan nyata dengan  dibantu oleh aplikasi tertentu juga yang dapat mendukung.Valid atau tidaknya suatu data yang diolah. Maka dari itu penggunaan teknologi komputer sangat membantu bagi seorang psikologi forensik. pengolahan data menjadi lebih jelas, cepat dan akurat.
b.      Kekurangan
Selain sebagai media penyalur informasi, internet juga mempunyai peran sebagai media hiburan, contohnya game online sebagai produknya. Game online dapat menyebabkan kecanduan bagi pemainnya. Kecanduan game-online ini memiliki dampak bagi psikologis anak. Bermain game sacara terus menerus menyebabkan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Game online yang berbau kekerasan juga dapat menyebabkan anak mengikuti karakter game tersebut. Selain itu, tak jarang game online mengajarkan anak untuk berkata kasar, tidak sopan dan meningkatkan agresivitas anak.


3.      Menurut Galih Agusti (18511677)
a.       Kelebihan
Psikolog atau praktisi psikologi dapat membuat video yang bersifat positif lalu mengupload ke dalam jejaring sosial sebagai salah satu cara untuk mengurangi respon buruk atau memberikan pemahaman baru dalam menghadapi suatu stimulus eksternal. Contoh nyatanya adalah video pendek perjalanan seorang manusia dalam menghadapi kesulitan ibukota. Didalam video itu bukan menunjukkan manusia itu mengeluh tetapi tetap berbuat kebaikan dan tersenyum.

b.      Kekurangan
Siapapun bisa belajar ilmu psikologi melalu internet, oleh karena itu terkadang ada pihak yang tidak memikirkan background pendidikan karyawannya yang bekerja dibidang lain(selain psikologi) dan memberikan wewenang untuk melakukan pekerjaan selayaknya psikolog.

4.      Menurut Ridfa Chairani (16511137)
a.       Kelebihan
Kelebihan dari internet lainnya adalah program SPSS, yaitu suatu perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengolahan data statistik, hal ini tentu saja sangat berguna bagi para psikolog yang tidak lepat dari pengolahan data statistik saat melakukan riset , penelitian , dan scoring data. Program ini sangat Friendly User sehingga pengguna tidak perlu belajar tentang bahasa pemprograman (mudah digunakan).
b.      Kekurangan
Walaupun friendly user namun program ini tetap tergolong rumit, pengguna program ini minimal harus mengetahui dasar dari ilmu statistik untuk bisa menjalani program ini. Sehingga tidak mengherankan banyak seminar atau pelatihan-pelatihan yang khusus diadakan untuk program SPSS. Selain itu SPSS tergolong memiliki perkembangan yang cepat. Sehingga kadang tampilan secara fisik berbeda dengan SPSS yang lama dan user harus beradaptasi kembali dengan sistem yang baru. Dan efek lainnya adalah user harus pintar-pintar memilih seri SPSS yang tepat untuk komputernya.

5.      Menurut Tiara Permata Sari (17511104)
a.       Kelebihan
Keberadaan internet juga mempermudah kita sebagai mahasiswa psikologi maupun orang-orang yang ingin mengetahui informasi tentang psikologi lebih dimudahkan cara mendapatkan informasi tentang hal yang berkaitan dengan psikologi tersebut. kita bisa mendapatkan jurnal, ebook, maupun mengetahui tentang berbagai macam alat tes di dalam pikologi melalui internet.
b.      Kekurangan
Dalam hal ini ada juga kerugianya yaitu dimana kerahasiaan data klien atau orang yang ingin menceritakan masalahnya kemungkinan data atau identitasnya diketahui atau dikenal orang banyak.
6.      Menurut Wilda Puspita Sari (17511398)
a.       Kelebihan
Keberadaan internet memang mempermudah kegiatan manusia di dalam segala bidang, salah satu nya bidang psikologi. Berkat internet, klien atau individu yang ingin melakukan konseling dengan psikolog tidak harus membuang banyak waktu dan tenaga untuk pergi ke klinik psikologi karena adanya internet, klien bisa melakukan konseling secara online atau secara tidak lansung melalui chating, vieo call, dan forum diskusi.
b.      Kekurangan
Tetapi disamping adanya keuntungan atau manfaat dalam suatu hal pasti ada kerugiannya , kerugian tersebut adalah banyak nya kebocoran mengenai alat tes psikologi yang seharusnya menjadi rahasia bagi para psikolog , karena adanya internet maka berbagai macam alat tes kini tersebar di berbagai media internet mulai dari cara admisnistrasi tes nya sampai interpretasi nya. Hal ini sangat merugikan bagi para psikolog , selain itu tes psikologi tersebut bisa dipelajari sehingga meminimalisir subjektifitas klien yan sudah pernah mempelajari tes psikologi tersebut melalui internet sebelumnya.




Minggu, 06 April 2014

artikel 3

BENTUK-BENTUK UTAMA DALAM TERAPI

1.    Psikoterapi Suportif
Merupakan suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Terapi suportif menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara. Pendekatan ini juga memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi.
Tujuan:
·      Mendukung fungsi-fungsi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada
·      Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
·      Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
·      Menaikkan fungsi psikologi dan social
·      Menyokong harga dirinya dan keyakina dirinya sebanyak mungkin
     Cara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.
     Macam-macam teknik terapi suportif:
a.    Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta dan interpretasi' dalam bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan bidang-bidang Kesehatan
b.    Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan
c.    Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang mengalami keeeinasan atau depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitas yang pernah disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi social
d.   Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik
e.    Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap terapi. Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan dan dihibur.Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak berdasar
f.     Dorongan dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-'ara' dan punishment untuk menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha menghilangkan atau mengurangi intcnsitasnya sampai di bawah titik kritis
g.    Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi
h.    Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan (katarsis)
i.      Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis

2.    Psikoterapi Reedukatif
Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi-potensi kreatif yang ada.
Tujuan:
·      Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.
Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
a.       terapi hubungan antar manusia (relationship therapy)
b.      terapi sikap (attitude therapy)
c.       terapi wawancara (interview therapy)
d.      analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolfmeyer)
e.       konseling terapetik
f.       terapi case work
g.      reconditioning
h.      terapi kelompok yang reduktif
i.        terapi somatic 2

3.    Psikoterapi Rekonstruktif
Terapi Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Terapi ini untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
Tujuan :
·      Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
·      Perombakan radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.
Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.
Referensi :



artikel 2

PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI

A.  Konseling
Konseling identik dengan pemberian bantuan, penyuluhan dan hubungan timbal balik antara konselor (yang memberikan konseling) dan konseli (yang membutuhkan bantuan/klien). Menurut Patterson, konseling memiliki ciri khas yang merupakan hakekat konseling. Ciri-ciri itu adalah:
1.      Konseling berurusan dengan upaya mempengaruhi perubahan tingkah laku secara sadar pada pihak klien (klien mau mengubahnya dan mencari bantuan konselor bagi perubahan ini).
2.      Tujuan konseling adalah mendapatkan kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan secara sadar (kondisi-kondisi dimaksud berupa hak-hak individual untuk membuat pilihan, untuk mandiri dan “berswatantra”, autonomous).
3.      Sebagaimana dalam sebuah hubungan, terdapat pembatasan-pembatasan tertentu bagi konseli (pembatasan-pembatasan ditentukan oleh tujuan-tujuan konseling yang dipengaruhi oleh nilai-nilai dan falsafah konselor).
4.      Kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan tingkahlaku diperoleh melalui wawancara-wawancara (tidak seluruh konseling adalah wawancara, tetapi konseling selalu melibatkan wawancara).
5.      Mendengarkan (dengan penuh perhatian) berlangsung dalam konseling tapi tidak seluruh konseling melulu mendengarkan.
6.      Konselor memahami kliennya (perbedaan antara cara orang-orang lain dengan cara konselor dalam melakukan pemahaman lebih bersifat kualitatif ketimbang kuantitatif dan pemahaman belaka tidak menjadi pembeda antara situasi konseling dengan situasi lain).
7.      Keberadaan konseling bersifat pribadi (privacy) dan diskusi atau pembicaraan bersifat rahasia, dasarnya bersifat rahasia (confidential).
B.  Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Ciri-ciri dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti penjelasan dibawah ini:
Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
C.  Persamaan dan Perbedaan Konseling dan Psikoterapi
1.      PesamaanKonseling dan Psikoterapi
Terdapat banyak persamaan antara konseling dan psikoterapi sehingga:
a.    konseling dan psikoterapi tidak dapat dibedakan secara jelas,
b.    konselor sering mempraktekkan apa yang oleh psikoterapis dipandang sebagai psikoterapi,
c.    Psikoterapis sering mempraktekkan apa yang oleh konselor dipandang sebagai konseling.
2.      Perbedaan antara konseling dan psikoterapi adalah:
·      Konseling
1.      Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
2.    klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
3.      konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
4.      konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.
5.      Konseling pada umumnya menangani orang normal
6.      Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek
7.      Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret
·      Psikoterapi
1.  Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
2.  klien dianggap sakit mental.
3.  klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah    meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
4.  Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang         ditolongnya.
5.  Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah        yang telah diresepkan,
6.  Terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang    mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.
7.  Psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami ganguan psikologis.
8.  Psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka     panjang.
9.  Psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah       dan berkembang terus
Persamaan :
-          dasar : teori, metode & data ilmiah yang telah dikaji secara empirik (observasi, wawancara, test, teori2)
-          teknik2 ilmiah : pembicaraan, latihan-latihan
-          aturan : biaya, waktu, tempat, alat-alat

Perbedaan :

Konseling

Psikoterapi
< intensif
> intensif
Preventif
Kuratif / reapartif
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan
Fokus : remedial
Setting : sekolah, industri, social work,
Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
Jumlah intervensi <
Jumlah intervensi >
supportive
rekonstructive
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
Penekanan “disfungsi” / masalah berat
Short term
Long term

Referensi :